Hai Baleno Lovers Bulan April 2013 Ini Twin
Garage – Baleno Club Indonesia (TG-BCI) kembali berpartisipasi di Drag Race
Sirkuit Internasional Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, tepatnya 13-
14 April 2013, dimana TG – BCI menurunkan armada sebanyak 9 mobil diantaranya 6
Baleno, 1 Evolution IV, 1 Swift Turbo, 1 Great Corolla, dimana masing andil di
kelas 19, 18, 17, 16, 15 dan 13 detik, dan dengan perjuangan yang sangat meduduki Podium Juara 4 di kelas 19dtk (baleno"si kuning" Om Faiz),,Juara 2 kelas
18dtk (baleno "anggur merah" Om Mehonk),,Juara 1 kelas 16dtk (baleno
"dr.drag" RM17)
Monday, April 15, 2013
Thursday, April 11, 2013
Bensin Seperti Pertamax
Ada cara mudah
untuk membuat premium setara pertamax. cukup dicampur dengan etanol.
kandungan alkoholnya mencapai 99,9%. campuran antara etanol dengan
premium itu kalau di SPBU biasa disebut bio premium. untuk meramunya
tidak perlu repot.
Premium yang memiliki angka oktan 88 cukup dicampur etanol yang memiliki angka oktan 118. dengan perbandingan 10% dan 90%. dengan begitu angka oktan menjadi (10% x 118)+(90% x 88)=91. angka itu mendekati pertamax plus yang memiliki oktan 95. untuk motor harian cukup campurkan 10% etanol dengan BBM yang dipakai. lebih dari itu oksigen dalam mesin akan berlebihan. Angka spuyer perlu dinaikan lagi karena busi akan terlalu kering.
(sebagai contoh) Jadi jika 3 liter premium harus dicampur dengan 300 ml etanol. jika 1 liter etanol seharga Rp. 19.000,- maka 300 ml etanol hanya Rp. 1.900,- murah kan? kalau mau cepat beli aja di toko kimia terdekat.
SETARA AVGAS
Di balap campuran bahan bakar ini sudah dicoba langsung. etanol dicampur pertamax untu menggantikan bensol atau avgas yang memiliki nilai oktan 99,5.
hitungannya pertamax plus yang punya oktan 95 sebanyak 85% dicampur etanol yang beroktan 118 sebanyak 15%. menjadi (85% x 95) + (15% x 118) = 98,45. untuk lebih mendekati oktan avgas, tinggal menabahkan kadari etanol.
tapi ingat, motor keluaran di bawah tahin 2000 mesti lebih berhati-hati. biasanya motor itu dirancang tidak untu diisi bensin tanpa timbel. sedang pertamax tidak ada timbal atau timah hitam, sehingga dikhawatirkan dudukan klep jadi cepat rusak.
timah hitam yang tidak ada di pertamax itu juga punya keunggulan, yang pasti bikin mesin lebih adem. jadi jika mesin lama pakai pertamax dikhawatirkan bakal mudah jebol meski dalam jangka waktu lama.
satu hal lagi yang mesti diperhatikan, karena etanol memiliki sifat melarutkan karet, sehingga bisa mengancam kekuatan sil klep.so cari sil klep yang berkualias baik.(Sumber :)
Cara lain yang lebih aman, yaitu dengan menggunakan aditif HI OCTAN R-100. Aditif ini adalah hasil penemuan karya para alumnus ITB, yang bisa meningkatkan oktan hingga 104 (SETARA BENSOL) dengan biaya kurang lebih rp. 1000. *Bandingkan dengan biaya membeli Bahan bakar racing yang mencapai 35ribu/liter. Aditif ini teruji AMAN baik di lapangan maupun di Lab. Dan sudah digunakan di beberapa event racing di Indonesia, dengan hasil yang MEMUASKAN. (www.hi-oktan.com)
Berikut Merupakan Penjelasan etanol itu sendiri :
Premium yang memiliki angka oktan 88 cukup dicampur etanol yang memiliki angka oktan 118. dengan perbandingan 10% dan 90%. dengan begitu angka oktan menjadi (10% x 118)+(90% x 88)=91. angka itu mendekati pertamax plus yang memiliki oktan 95. untuk motor harian cukup campurkan 10% etanol dengan BBM yang dipakai. lebih dari itu oksigen dalam mesin akan berlebihan. Angka spuyer perlu dinaikan lagi karena busi akan terlalu kering.
(sebagai contoh) Jadi jika 3 liter premium harus dicampur dengan 300 ml etanol. jika 1 liter etanol seharga Rp. 19.000,- maka 300 ml etanol hanya Rp. 1.900,- murah kan? kalau mau cepat beli aja di toko kimia terdekat.
SETARA AVGAS
Di balap campuran bahan bakar ini sudah dicoba langsung. etanol dicampur pertamax untu menggantikan bensol atau avgas yang memiliki nilai oktan 99,5.
hitungannya pertamax plus yang punya oktan 95 sebanyak 85% dicampur etanol yang beroktan 118 sebanyak 15%. menjadi (85% x 95) + (15% x 118) = 98,45. untuk lebih mendekati oktan avgas, tinggal menabahkan kadari etanol.
tapi ingat, motor keluaran di bawah tahin 2000 mesti lebih berhati-hati. biasanya motor itu dirancang tidak untu diisi bensin tanpa timbel. sedang pertamax tidak ada timbal atau timah hitam, sehingga dikhawatirkan dudukan klep jadi cepat rusak.
timah hitam yang tidak ada di pertamax itu juga punya keunggulan, yang pasti bikin mesin lebih adem. jadi jika mesin lama pakai pertamax dikhawatirkan bakal mudah jebol meski dalam jangka waktu lama.
satu hal lagi yang mesti diperhatikan, karena etanol memiliki sifat melarutkan karet, sehingga bisa mengancam kekuatan sil klep.so cari sil klep yang berkualias baik.(Sumber :)
Cara lain yang lebih aman, yaitu dengan menggunakan aditif HI OCTAN R-100. Aditif ini adalah hasil penemuan karya para alumnus ITB, yang bisa meningkatkan oktan hingga 104 (SETARA BENSOL) dengan biaya kurang lebih rp. 1000. *Bandingkan dengan biaya membeli Bahan bakar racing yang mencapai 35ribu/liter. Aditif ini teruji AMAN baik di lapangan maupun di Lab. Dan sudah digunakan di beberapa event racing di Indonesia, dengan hasil yang MEMUASKAN. (www.hi-oktan.com)
Berikut Merupakan Penjelasan etanol itu sendiri :
Sifat-sifat etanol sangat berbeda dengan gasoline/premium demikian pula dengan campuran keduanya, Pencampuran etanol pada premium menimbulkan efek azeotropik, dimana volatilitas (kemudahan suatu bahan bakar untuk menguap) campuran sampai dengan konsentrasi etanol tertentu mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan volatilitas bahan bakar penyusunnya. Keunggulan etanol sebagai bahan bakar alternatif motor Otto adalah nilai oktan yang tinggi, yaitu RON sebesar sekitar 125 sedangkan kekurangannya adalah nilai kalor yang rendah, hanya sekitar 60-70% dari gasoline.
Penambahan etanol pada premium merubah sifat-sifat campurannya secara signiflkan dan akan mempengaruhi karakteristik pembakaran, utamanya, yaitu: Reid Vapor Pressure (RVP), kalor penguapan, temperatur distilasi, angka oktan riset (RON) dan nilai kalor. RVP campuran premium dengan etanol sampai konsentrasi 35% mempunyai RVP lebih tinggi dibandingkan (efek azeotropik) dengan RVP premium murni. Efek azeotropik terbesar terjadi pada konsentrasi 5% dimana terjadi peningkatan volatilitas campuran sebesar 11.3%, sedangkan pada konsentrasi etanol 40% volatilitas campuran sudah menurun di bawah nilai premium.
Karaketeristik pembakaran pada kondisi atmosferik dengan metode pembakaran kolam (pool fire) yang berupa: laju pelepasan massa don kalor dikendalikan oleh sifat-sifat bahan bakar, yaitu: tekanan uap (RVP) pada saat awal pembakaran, kalor penguapan dan temperatur distilasi untuk tahapan pembakaran selanjutnya. Pelepasan massa dan kalor tertinggi terjadi pada etanol murni, premium dan diikuti dengan campuran E20, E15 dan E25.
Karakteristik pembakaran bertekanan di Motor Otto melibatkan banyak parameter yang lebih komplek, yaitu sifat-sifat bahan bakar (R VP, kG/or penguapan, temperatur distilasi dan RON), kandungan etanol pada premium, operasional motor (waktu penyalaan, kekayaan campuran, kecepatan dan beban motor) dan desain dari motor Otto (penempatan busi pada ruang bakar, celah busi dan konstruksi desain ruang bakar). Penambahan etanol (dengan kandungan 10-20% v/v) pada premium mempunyai pengaruh yang baik terhadap karakteristik pembakaran bertekanan di motor Otto dalam hal kecepatan pelepasan kalor, COli: emisi CO dan HC tetapi berdampak buruk terhadap kenaikkan konsumsi bahan bakar.(Sumber)
Wednesday, April 10, 2013
Baleno Ndut-Ndut an atau Nyendal-nyendal
Banyak
sekali pemakai Baleno yg mengeluhkan kalau penyakit Baleno adalah ndut-ndut an
dan itu susah disembuhkan karena katanya penyakit keturunan. Perlu diketahui
kalau penyakit tersebut adalah karakter dari mobil yg bermesin injeksi, memang
tiap merek dan tipe berbeda beda kadar nya. Selain itu gaya mengemudi dengan
kebiasaan menggunakan gigi rendah (gigi 3 & 4) pada kecepatan rendah atau
pada putaran mesin dibawah 2500rpm, sudah dipastikan akan mengakibatkan mobil
ndut ndutan kalau pedal gas diinjak secara mendadak. Penyebab lainnya adalah
kondisi pasokan bahan bakar dan pengapian yang sudah kurang baik atau ada
masalah pada bagian tersebut.
Sebenernya
dengan melakukan perawatan berkala hal tersebut tidak akan terjadi atau paling
tidak gejala tersebut bisa dikurangi. Berikut akan Saya sampaikan service apa
saja yg harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini :
- Tune Up berkala tiap 10.000km, ganti filter bensin, busi dan filter udara kalau memang sudah dalam kondisi tidak baik. Pergunakanlah busi yg benar, untuk Baleno 1600cc menggunakan tipe busi K20PU (Denso), untuk Baleno 1500cc th 2000 – 2002 menggunakan busi tipe BKR6E (NGK) dan untuk Baleno Next G serta Neo Baleno, menggunakan busi tipe BKR6E11.
- Kuras lah tangki bensin secara teratur paling tidak 1 tahun satu kali. Ganti filter fuel pump apabila kondisinya sudah kurang baik. Cek kondisi fuel pump lebih bagus cari bengkel yg mempunyai alat fuel presure tester
- Cucilah injector secara berkala tiap 40rb km, karena semburan injector yg tidak rata bisa mengakibatkan pembakaran diruang bakar tidak sempurna dan akhirnya mesin menjadi pincang atau ndut ndutan.
Nah, demikian
lah, problem yang sering terjadi, apalagi klo ada Baleno Lovers, yang baru mendapatkan Baleno dengan kondisi Second,
sehingga tidak tau apa yang terjadi dengan Baleno-nya. Dengan membaca artikel ini diharapkan
pengguna baleno dapat senyaman mungkin menggunakan Baleno nya ^o^. (Ajad)
Subscribe to:
Posts (Atom)