Premium yang memiliki angka oktan 88 cukup dicampur etanol yang memiliki angka oktan 118. dengan perbandingan 10% dan 90%. dengan begitu angka oktan menjadi (10% x 118)+(90% x 88)=91. angka itu mendekati pertamax plus yang memiliki oktan 95. untuk motor harian cukup campurkan 10% etanol dengan BBM yang dipakai. lebih dari itu oksigen dalam mesin akan berlebihan. Angka spuyer perlu dinaikan lagi karena busi akan terlalu kering.
(sebagai contoh) Jadi jika 3 liter premium harus dicampur dengan 300 ml etanol. jika 1 liter etanol seharga Rp. 19.000,- maka 300 ml etanol hanya Rp. 1.900,- murah kan? kalau mau cepat beli aja di toko kimia terdekat.
SETARA AVGAS
Di balap campuran bahan bakar ini sudah dicoba langsung. etanol dicampur pertamax untu menggantikan bensol atau avgas yang memiliki nilai oktan 99,5.
hitungannya pertamax plus yang punya oktan 95 sebanyak 85% dicampur etanol yang beroktan 118 sebanyak 15%. menjadi (85% x 95) + (15% x 118) = 98,45. untuk lebih mendekati oktan avgas, tinggal menabahkan kadari etanol.
tapi ingat, motor keluaran di bawah tahin 2000 mesti lebih berhati-hati. biasanya motor itu dirancang tidak untu diisi bensin tanpa timbel. sedang pertamax tidak ada timbal atau timah hitam, sehingga dikhawatirkan dudukan klep jadi cepat rusak.
timah hitam yang tidak ada di pertamax itu juga punya keunggulan, yang pasti bikin mesin lebih adem. jadi jika mesin lama pakai pertamax dikhawatirkan bakal mudah jebol meski dalam jangka waktu lama.
satu hal lagi yang mesti diperhatikan, karena etanol memiliki sifat melarutkan karet, sehingga bisa mengancam kekuatan sil klep.so cari sil klep yang berkualias baik.(Sumber :)
Cara lain yang lebih aman, yaitu dengan menggunakan aditif HI OCTAN R-100. Aditif ini adalah hasil penemuan karya para alumnus ITB, yang bisa meningkatkan oktan hingga 104 (SETARA BENSOL) dengan biaya kurang lebih rp. 1000. *Bandingkan dengan biaya membeli Bahan bakar racing yang mencapai 35ribu/liter. Aditif ini teruji AMAN baik di lapangan maupun di Lab. Dan sudah digunakan di beberapa event racing di Indonesia, dengan hasil yang MEMUASKAN. (www.hi-oktan.com)
Berikut Merupakan Penjelasan etanol itu sendiri :
Sifat-sifat etanol sangat berbeda dengan gasoline/premium demikian pula dengan campuran keduanya, Pencampuran etanol pada premium menimbulkan efek azeotropik, dimana volatilitas (kemudahan suatu bahan bakar untuk menguap) campuran sampai dengan konsentrasi etanol tertentu mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan volatilitas bahan bakar penyusunnya. Keunggulan etanol sebagai bahan bakar alternatif motor Otto adalah nilai oktan yang tinggi, yaitu RON sebesar sekitar 125 sedangkan kekurangannya adalah nilai kalor yang rendah, hanya sekitar 60-70% dari gasoline.
Penambahan etanol pada premium merubah sifat-sifat campurannya secara signiflkan dan akan mempengaruhi karakteristik pembakaran, utamanya, yaitu: Reid Vapor Pressure (RVP), kalor penguapan, temperatur distilasi, angka oktan riset (RON) dan nilai kalor. RVP campuran premium dengan etanol sampai konsentrasi 35% mempunyai RVP lebih tinggi dibandingkan (efek azeotropik) dengan RVP premium murni. Efek azeotropik terbesar terjadi pada konsentrasi 5% dimana terjadi peningkatan volatilitas campuran sebesar 11.3%, sedangkan pada konsentrasi etanol 40% volatilitas campuran sudah menurun di bawah nilai premium.
Karaketeristik pembakaran pada kondisi atmosferik dengan metode pembakaran kolam (pool fire) yang berupa: laju pelepasan massa don kalor dikendalikan oleh sifat-sifat bahan bakar, yaitu: tekanan uap (RVP) pada saat awal pembakaran, kalor penguapan dan temperatur distilasi untuk tahapan pembakaran selanjutnya. Pelepasan massa dan kalor tertinggi terjadi pada etanol murni, premium dan diikuti dengan campuran E20, E15 dan E25.
Karakteristik pembakaran bertekanan di Motor Otto melibatkan banyak parameter yang lebih komplek, yaitu sifat-sifat bahan bakar (R VP, kG/or penguapan, temperatur distilasi dan RON), kandungan etanol pada premium, operasional motor (waktu penyalaan, kekayaan campuran, kecepatan dan beban motor) dan desain dari motor Otto (penempatan busi pada ruang bakar, celah busi dan konstruksi desain ruang bakar). Penambahan etanol (dengan kandungan 10-20% v/v) pada premium mempunyai pengaruh yang baik terhadap karakteristik pembakaran bertekanan di motor Otto dalam hal kecepatan pelepasan kalor, COli: emisi CO dan HC tetapi berdampak buruk terhadap kenaikkan konsumsi bahan bakar.(Sumber)
Wah baru tau kalau ada yang seperti ini. Saya sih udah nyaman pakai Pertamax dari Pertamina :D
ReplyDelete